Senin, 26 November 2018

BAGAIMANA CARA KERJA SISTEM STARTER?

SISTEM STARTER

     Tips Otomotif Sistem starter listrik saat ini dapat ditemukan hampir disemua jenis sepeda motor. Sistem starter pada sepeda motor berfungsi sebagai pengganti kick starter, agar pengendara tidak perlu lagi mengengkol kakinya untuk menghidupkan mesin. Namun  demikian, pada umumnya sepeda motor dilengkapi juga dengan kick starter.  Penggunaan kick starter biasanya dilakukan jika kondisi sistem starter listrik sedang mengalami kerusakan atau masalah. Sebagai contoh jika kondisi baterai  lemah atau terdapat kerusakan pada motor starter sehingga sistem starter listrik tidak dapat digunakan untuk menghidupkan mesin, maka pengendara bisa langsung memanfaatkan kick starter.  


   Secara umum sistem starter listrik terdiri dari; 
  • baterai,  sekring (fuse),
  • kunci kontak (ignition switch),
  • saklar starter (starter switch),
  • saklar magnet starter (relay starter/solenoid switch), 
  • dan motor starter. 

 Prinsip Kerja Motor Starter 

     Bekerjanya suatu motor starter mempunyai banyak persamaan dengan generator DC, tetapi dalam arah yang sebaliknya.  Motor starter mengubah energi listrik menjadi energi mekanik (tenaga putar), sedangkan generator DC mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Dalam kenyataannya, motor DC akan menghasilkan tenaga listrik jika diputar secara mekanik, dan generator DC dapat berputar (berfungsi) seperti motor.

Motor bisa berputar jika diberi aliran arus berdasarkan prinsip berikut ini:  

Pada saat arus mengalir melewati konduktor (penghantar) A dan B yang berada diantara kutub magnet, maka penghantar A dan B akan menerima gaya dorong berdasarkan garis gaya magnet yang timbul dengan arah seperti pada gambar 3.23 di bawah ini. Hubungan antara arah arus, arah garis gaya magnet, dan arah gaya dorong pada penghantar merujuk pada aturan/kaidah tangan kiri Fleming.

Arah arus yang masuk kebalikan dengan arah yang keluar sehingga gaya dorong yang dihasilkan juga saling berlawanan. Oleh karena itu penghantar akan berputar saat arus tersebut mengalir. Untuk membuat penghantar tetap berputar maka digunakan komutator dan sikat (brush). 

Komponen utama motor starter terdiri atas; 

  • armature coil (kumparan jangkar),
  • komutator, 
  • field coils (kumparan medan), 
  • dan sikat- sikat (brushes). 
Berdasarkan kaidah tangan kiri Fleming prinsip kerja dari komponen-komponen utama motor starter adalah sebagai berikut : Armature dan field coil dihubungkan dengan baterai secara seri melalui  sikat-sikat dan komutator. Urutan aliran arusnya yaitu dari baterai, relay starter,  field coil, sikat positif, komutator, armature, sikat negatif dan selanjutnya ke massa

Pada saat arus listrik mengalir, pole core bersama-sama field coil akan terbangkit medan magnet. Armature yang juga dialiri arus listrik akan timbul garis gaya magnet. Sesuai dengan kaidah tanan kiri Fleming, armature coil sebelah kiri akan terdorong ke atas dan yang sebelah kanannya akan terdorong ke bawah. Dalam hal ini armature coil berfungsi sebagai kopel atau gaya puntir, sehingga armature akan berputar. Jumlah kumparan di dalam armature coil banyak, sehingga gaya putar yang ditimbulkan armature coil bekerja saling menyusul. Akibatnya putaran armature akan menjadi teratur.

 Persyaratan yang harus Dipenuhi Sistem Starter

   Pada umumnya sepeda motor yang dilengkapi dengan sistem starter listrik, sumber arus yang digunakan adalah baterai. Dalam hal ini kondisi baterai harus dapat menghasilkan tenaga putar (torque) yang sangat besar. Selain itu ukuran baterai juga diharapkan kecil dan ringan. Motor starter dalam sistem starter listrik harus dapat membangkitkan torque yang besar dari sumber tenaga baterai yang terbatas. Maka untuk itu sistem starter dilengkapi dengan motor starter arus searah (DC). Dalam menentukan motor starter yang tepat menurut kebutuhan suatu mesin, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, antara lain: 
  • Sifat starter Tenaga putar (torque) yang dihasilkan motor starter akan menambah kadar arus yang mengalir pada starter secara proporsional (sepadan). Makin rendah putaran, makin besar arus yang mengalir pada starter sehingga menghasilkan tenaga putar yang besar. Begitu pula dengan tegangan yang disuplai pada starter, jika tegangannya bertambah besar, maka kapasitasnya akan menurun. Oleh karena itu kapasitas starter sangat erat hubungannya dengan baterai. 
  • Kecepatan putar dari mesin Mesin tidak akan start (hidup) sebelum melakukan siklus kerjanya berulang-ulang, yaitu langkah hisap, kompresi, pembakaran (usaha) dan buang. Langkah pertama untuk menghidupkan mesin, lalu memutarkannya dan menyebabkan siklus pembakaran awal (pendahuluan). Motor starter minimal harus dapat memutarkan mesin pada kecepatan minimum yang diperlukan untuk memperoleh pembakaran awal. Kecepatan putar minimum yang diperlukan untuk menghidupkan mesin berbeda tergantung pada konstruksi (banyaknya silinder, volume silinder, bentuk ruang bakar) dan kondisi kerjanya (suhu dan tekanan udara, campuran udara dan bensin dan lonctan bunga api busi), tetapi pada umumnya untuk motor bensin berkisar antara 40 sampai 60 rpm
  • Torque yang dihasilkan starter untuk menggerakkan mesin Torque yang dihasilkan starter merupakan faktor penting dalam menentukan apakah starter dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Setiap mesin mempunyai torque maksimum yang dihasilkan, misal suatu mesin dengan 100 cc maksimum torquenya adalah 0,77 kg-m. Untuk dapat menggerakkan mesin dengan kapasitas tersebut, diperlukan torque yang melebihi kapasitas tersebut (sampai 6 kali). Tetapi pada umumnya starter hanya mempunyai torque yang yang tidak jauh berbeda dari torque maksimum mesin tersebut, sehingga tidak akan mampu memutarkan poros engkol. Untuk mengatasi hal ini, pada motor starter dilengkapi dengan gigi pinion (pinion gear), sehingga momen yang dihasilkan bisa diperbesar

 Komponen  Motor Starter  

Komponen yang berfungsi sebagai jantung dari motor adalah armature (jangkar) dan kumparan-kumparan yang mengelilingi poros armature dinamakan armature coil  (kumparan jangkar)

Pada bagian ujung armature yang berbentuk silinder dan terdiri dari sejumlah segmen/bagian tembaga yang dipisahkan oleh isolator mika dinamakan commutator (komutator). Komutator berfungsi agar arus listrik bisa mengalir secara terus menerus ke armature coil melalui carbon brushes (sikat) yang langsung bergesekan dengannya. Adapun pembahasan lebih terperinci dari komponen-komponen motor starter adalah sebagai berikut :
  •  Field coil (kumparan medan) Field coil dibuat dari lempengan tembaga dan berfungsi untuk membangkitkan medan magnet.  Field coil disambungkan secara seri dengan armature coil (kumparan jangkar), agar arus yang melewati field coil juga mengalir ke armature coil. Field coil hanya terdapat pada sepeda motor yang menggunakan motor starter tipe elektromagnet (magnet remanen/bukan permanen). Pada sepeda motor yang menggunakan motor starter tipe magnet permanen tidak menggunakan field coil. Motor starter tipe magnet permanen bentuknya kompak dan bobotnya lebih ringan, sehingga banyak digunakan pada sepeda motor kecil saat  ini 
  • Armature Armature terdiri atas sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot, armature shaft (poros armature), komutator serta armature coil (kumparan armature). Armature berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dalam bentuk gerak putar. Jumlah lilitan armature coil dibuat banyak agar semakin banyak helai-helai kawat yang mendapat gaya elektromagnetik (garis gaya magnet), sehingga tenaga yang dihasilkan cukup besar untuk memutarkan cankshaft (poros engkol)  
  • Yoke dan pole core Yoke (stator) berfungsi sebagai tempat untuk mengikatkan pole core. Yoke terbuat dari logam yang berbentuk silinder. Sedangkan pole core berfungsi untuk menopang field coil dan memperkuat  medan magnet yang ditimbulkan field coil. 
  • Brush (sikat) Brush (sikat) dibuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Untuk motor starter tipe magnet permanen (tidak menggunakan field coil), brush akan meneruskan arus listrik dari baterai langsung ke armature kemudian ke massa melalui komutator. Motor starter pada sepeda motor ada yang mempunyai dua buah sikat (satu sikat posisitf dan satu sikat negatif) dan empat buah sikat (dua sikat positif dan dua sikat negatif) tergantung dari beban mesin yang akan diputar. Biasanya motor starter dengan empat buah sikat hanya digunakan pada sepeda motor besar

                   Pada bagian rumah motor (stator) diikatkan field  coil (kumparan medan) dan pole core (inti kutub) yang berfungsi untuk menghasilkan medan magnet. Biasanya terdapat empat buah pole core dan field coil yang mempunyai jumlah lilitan cukup banyak agar medan magnet yang ditimbulkan lebih besar.  Untuk memperbesar momen putar yang dihasilkan motor disamping dengan adanya perbandingan gigi sproket (pinion) pada motor starter dengan gigi sproket pada crankshaft, maka pada salah satu ujung armature terdapat gigi reduksi. Dengan gigi reduksi perbandingan putaran yang keluar/output menjadi lebih kecil, sehingga momen putarnya akan lebih besar.
  • Starter relay/solenoid switch (saklar magnet starter) Starter relay (solenoid switch) pada sepeda motor ada yang sederhana dan yang mengadopsi dari starter relay yang digunakan pada mobil seperti jenis pre-engaged starter (starter relay langsung dipasangkan di bagian atas motor starter).  Starter relay yang sederhana maksudnya adalah sejenis relay biasa yang hanya terdiri dari sebuah kumparan dan empat buah terminal dan ditempatkan terpisah dari motor starter. Starter relay ini pada umumnya digunakan pada sepeda motor berukuran kecil. Starter relay (solenoid switch) jenis pre-engaged starter umumnya terdapat pada sepeda motor besar. Solenoid ini bertugas seperti relay, menghubungkan arus yang besar dari baterai ke starter motor (melalui moving contact atau plat kontak yang bisa bergerak karena adanya kemagnetan) dengan bantuan sejumlah kecil arus listrik yang dikontrol dari kunci kontak.  Terdapat dua kumparan dalam starter jenis pre-engaged, yaitu pull-in coil dan holding coil. Pull-in coil bertugas menarik plunger melawan spring (pegas) hingga kontak terhubung, dan holding coil bertugas memegang (hold) plunger pada posisi tertarik agar pengontakan tetap berlangsung. Shift lever (tuas penggerak) bertugas pula untuk menggeserkan (shifting) gigi pinion (pinion gear) motor starter ke depan hingga terkait dengan flywheel gear (roda gila).  Overrunning clutch/starter clutch (kopling starter) dan gigi pinion  bertugas menyalurkan torsi (tenaga putar) yang dihasilkan motor starter ke flywheel (roda gila) dan mencegah terjadinya putaran yang berlebihan (overrunning) akibat terbawa oleh berputarnya poros motor starter saat mesin telah hidup dan perkaitan antara gigi pinion dan flywheel masih terjadi. 

CARA KERJA STARTER

         Secara umum sistem starter listrik terdiri dari baterai,  sekring (fuse), kunci kontak (ignition switch), saklar/tombol starter (starter switch),  relay starter, dan motor starter. Arus yang besar (sekitar 40 ampere) akan mengalir ke motor starter saat dihidupkan. Untuk mengalirkan arus besar tersebut, diperlukan kabel yang tebal (besar) langsung dari  baterai menuju motor tanpa lewat starter switch agar kontaknya tidak meleleh ketika ditekan. Oleh karena itu, dalam rangkaian sistem starter dilengkapi relay starter atau solenoid switch.

a. Cara Kerja Sistem Starter Dengan Starter Relay Sederhana 

        Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa sistem starter dengan relay starter sederhana banyak digunakan bahwa sepeda motor berukuran kecil (sepeda motor dengan mesin yang berkapasitas 200 cc ke bawah). Sepeda motor jenis ini banyak dijumpai di kalangan masyarakat yang banyak digunakan sebagai alat transportasi keluarga.

Adapun cara kerjanya adalah sebagai berikut: 

Pada saat starter switch (tombol starter) ditekan,  arus dari baterai akan mengalir ke kumparan relay starter melalui  ignition switch (kunci kontak) terus ke massa. Dalam hal ini arus akan sampai ke massa jika posisi kopling sedang ditekan atau posisi gigi transmisi posisi netral (saklar kopling atau saklar neutral menghubungkan arus dari kumparan relay starter ke massa). Bagi sepeda motor dengan sistem starter yang tidak dilengkapi dengan sistem pengaman, maka aliran arusnya dari tombol starter --------- ke kumparan relay starter ---------- ke massa. Arus yang dialirkan ke kumparan relay ini cukup kecil sehingga tidak akan membuat kontak pada tombol starter kelebihan beban. Setelah arus sampai ke massa, pada kumparan relay starter terjadi kemagnetan. Hal ini akan menyebabkan plat kontak pada relay starter tertarik (menutup), sehingga arus yang besar langsung dari baterai mengalir menuju motor starter. Selanjutnya motor starter tersebut akan berputar untuk menghidupkan mesin sesuai prinsip kerja motor starter

b. Cara Kerja Sistem Starter Dengan Starter Relay Jenis Pre- Engaged

     Sistem starter jenis pre-engaged banyak digunakan untuk sepeda motor berukuran besar. Salah sepeda motor yang menggunakan sistem starter jenis ini adalah sepeda motor BMW. Karena mengadopsi dari mobil maka cara kerjanya juga sama dengan sistem starter jenis pre-engaged yang digunakan pada mobil.

Cara kerjanya adalah sebagai berikut:  Pada saat kunci kontak OFF, tidak ada arus yang mengalir ke dalam solenoid (starter relay) maupun motor starter. Arus dari baterai akan stand-by (berhenti) pada contact point (titik kontak) . gigi pinion (pinion gear) tidak terkait dengan flywheel. Pada saat kunci kontak di-ON-kan, arus listrik akan mengalir ke pull in coil dan hold in coil secara bersamaan. Selanjutnya pull in coil akan menarik plunger ke arah kanan dan hold in coil akan menahan plunger pada posisi terakhirnya. Dalam rangkaian sistem starter ini, pull ini coil terpasang seri dengan field coil sehingga arus yang keluar dari pull in coil akan diteruskan ke field coil terus ke massa. Untuk lebih jelas lagi aliran arusnya adalah sebagai berikut : Baterai ------ kunci kontak ------ terminal 50 ------ hold in coil ------ massa Baterai ------ kunci kontak ------ terminal 50 ------ pull ini coil ------ field coil ----sikat positif ------ armature ------ sikat negatif ------ massa.

Oleh karena arus yang mengalir ke field coil  pada saat ini masih kecil, maka armature akan berputar lambat untuk memungkinkan terjadinya perkaitan gigi pinion dengan flywheel secara lembut. Pada saat ini moving contact belum berhubungan dengan contact point.

            Pada saat yang bersamaan, pergerakan plunger juga akan menyebabkan shift lever (tuan penggerak/pengungkit) tertarik sehingga gigi pinion akan bergeser ke arah flywheel. Bila gigi pinion sudah berkaitan penuh dengan flywheel, moving contact akan menutup contact point sehingga arus besar dari baterai yang telah stand by pada contact point sebelah atas akan mengalir langsung ke field coil melalui terminal C. Akibatnya armature akan berputar cepat dan putarannya diteruskan ke flywheel melalui overunning clutch dan gigi pinion. untuk lebih jelas lagi aliran arusnya adalah sebagai berikut: 

Baterai ------ kunci kontak ------ terminal 50 ------ hold in coil ------ massa  

Baterai ------ kunci kontak ------ contact point ------ field coil ------ sikat positif ------ armature ------ sikat negatif ------ massa. 


Pada saat moving contact telah berhubungan dengan contact point, maka arus dari pull in coil tidak dapat mengalir, akibatnya plunger ditahan oleh kemagnetan hold in coil saja. Jika mesin sudah mulai hidup, flywheel akan memutarkan armature melalui pinion karena kecepatan putar motor starter lebih kecil dibanding kecepatan mesin. Untuk menghindari kerusakan apada starter akibat hal tersebut, maka kopling starter (overunning clutch) akan membebaskan dan melindungi armature dari putaran yang berlebihan

Merawat AC Mobil

CARA Perawatan Ac Mobil

perawatan ac mobilTips Otomotif - Pembahasan kali ini :

CARA MERAWAT AC MOBIL

 AC mobil memang sangat perlu dirawat, apalagi bagi yang tinggal di perkotaan, ac mobil peranannya sangat penting pada kendaraan ( mobil ) yaitu untuk mendinginkan, menyejukan, atau sebagainya.
Kenyamanan dalam berkendara sangatlah penting, itu untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang
Di negara beriklim tropis seperti Indonesia, penggunaan penyejuk udara (AC) kerap dianggap sebagai sesuatu yang mutlak. Terlebih lagi untuk kota besar dengan pertumbuhan populasi kendaraan lebih besar ketimbang pertambahan jalan seperti Jakarta.

Namun, pemakaian sistem pendingin juga memiliki korelasi dengan konsumsi bahan bakar. Jika kondisi AC tidak terawat, maka energi yang dibutuhkan untuk mengggerakannya menjadi semakin besar, dan berimbas borosnya konsumsi bahan bakar mobil.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merawat sistem penyejuk udara di mobil:

Jagalah kebersihan kabin khususnya bagian karpet di jok depan yang lokasinya berdekatan dengan evaporator tempat masuknya udara.

Kotoran bercampur udara lembab jadi tempat ideal tumbuhnya jamur dan spora yang sangat tidak baik buat kesehatan, dan menimbulkan bau yang tidak enak bila pertama kali AC dihidupkan. Aroma yang tidak menyenangkan mendorong Anda membuka jendela.

Rajin membersihkan kondensor agar kinerjanya tidak terlalu berat. Hindari memarkir mobil tepat di bawah sinar matahari agar suhu kabin tidak panas. Pasalnya, meningkatnya suhu di dalam mobil membuat orang cenderung langsung mengaktifkan penyejuk udara untuk mendinginkan.

Tak ayal konsumsi bahan bakar langsung melonjak. Sebaiknya buka kaca terlebih dahulu sambil berjalan perlahan agar udara baru masuk ke dalam kabin.

Kerja mesin yang berat saat mobil melaju kencang tentunya akan sangat berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar. Terlebih saat AC dipaksa bekerja maksimal.

Jangan memaksimalkan beban AC saat kendaraan melaju kencang dengan menurunkan temperaturnya. Pastikan AC dalam kondisi tidak aktif sebelum Anda menghidupkan mesin. Dan sebaliknya, matikan AC terlebih dahulu sebelum Anda mematikan mesin.

Langsung bawa ke bengkel dan periksa sistem penyejuk udara jika dirasa ada masalah seperti AC kurang dingin.

Lakukan perwatan maksimal sebulan sekali dengan cara membersihkan kerak-kerak, karat, debu, kotoran, minyak oil pada coil-coil, sirip-sirip AC dengan megunakan pembersih yang kuat dan diformulasikan secara khusus.



Demikian artikel tentang MERAWAT AC MOBIL, semoga bermanfaat

LIKE atau SHARE untuk menghargai penulis.

(Sumber: Toyota-astra.co.id)

Apa Pengertian, Fungsi dan Jenis Piston ( Torak )

Tips Otomotif - Pembahasan:

  • Pengertian Piston
  • Konstruksi Torak dan fungsi
  • Jenis-jenis Piston


Pengertian PISTON

piston pada mesin pembakaran dalam digunakan untuk melakukan langkah kerja yaitu langkah hisap, kompresi, usaha, dan buang. Piston bergerak didalam silinder secara naik turun, gerakan naik turun ini diubah menjadi gerak putar oleh crankshaft, piston ini dihubungkan ke crankshaft oleh batang piston dan pena torak.
Karena piston bekerja pada tekanan tinggi, maka piston dibuat dari campuran aluminium, piston juga dilengkapi dengan cincin/ ring kompresi dan ring oli, cincin ini tetap dan mengikuti gerakan piston, fungsi dari ring piston adalah untuk mencegah terjadinya kebocoran oli atau dan kebocoran kompresi. 

Fungsi Piston atau Torak

Piston merupakan Salah satu komponen penting yang berfungsi untuk :
  • Penerima tenaga pembakaran
  • Meneruskan tenaga pembakaran
  • Membawa cincin torak sebagai pengikat dan menyapu dinding silinder

Proses kerja Torak

Proses kerja torak/ piston adalah bergerak secara translasi didalam silinder untuk ,melakukan langkah hisap, kompresi ,usaha dan buang

Konstruksi

PISTON dilengkapi dengan cincin torak yang terdiri dari cincin oli dan cincin kompresi yang terletak di bagian atas torak. Torak dihubungkan ke crank journal oleh batang torak yg terhubung ke torak melalui pena torak. Torak terbuat dari paduan aluminium. Sehingga torak jadi lebih ringan tapi sensitive terhadap pemuaian, jadi lebih sering digunakan pada motor bensin. Sedangkan untuk motor diesel terbuat dari besi tuang kelabu.

Jenis-jenis Piston / Torak berdasarkan Bentuknya

Dari bentuknya torak dibdakan menjadi tiga yaitu,
  1. Piston / Torak berkepala cekung 
  2. Tidak beraturan (ireguler head ) dan 
  3. Kepala rata.

Celah antara torak dan silinder secar umum adalah 0,02-0,05 mm, bila terlalu kecil torak akan bergesekan dgn dinding silinder dan mengakibatkan kerusakan, sbaliknya jika terlalu besar akan terjadi kebocoran ke ruang engkol hal ini disebut dengan blow by.


Lebih banyak artikel di Dunia Otomotif

Peralatan untuk Perawatan - Servis - Pemeliharaan Kendaraan

Artikel ini masih berhubungan dengan konsep perawatan.

Alat Umum utk Servis

Penggunaan peralatan servis yang baik terletak pada pikiran orang. Dalam menggunakan peralatan, sebaiknya berpikir jernih dulu sebelum menggunakan peralatan.
Karena dengan cara menggunakan alat secara baik, kita akan menentukan masa hidup peralatan maupun komponen-komponen yang dikerjakan.

Berikut adalah alat-alat yang sering digunakan dalam perawatan kendaraan bermotor

  • Obeng Rata (Obeng min)
  • Obeng Plus (Obeng Philips)
  • Obeng Ketok
  • Kunci Sok
  • Kunci Ring

Obeng Min

Gunakan hanya obeng yang pas pada kepala sekrup. Obeng yang tidak pas, terlalu kecil atau terlalu besar akan merusak komponen maupun obeng itu sendiri.

Penggunaan obeng min

Obeng Plus

Pada saat mengendorkan/mengencangkan baut, obeng plus perlu ditekan dengan keras ke dalam kepala baut, supaya celah silang pada skrup tidak menjadi rusak.
Mata obeng plus yang aus tidak dapat digerinda lagi. Ganti dengan obeng yang baru


Penggunaan obeng plus

Obeng Ketok

Baut besar yang kencang sekali / macet dapat dilepas dengan mudah jika menggunakan obeng ketok. Caranya, pegang gagang obeng ketok dengan kuat, lalu pukulkan palu pada gagang dengan baik

penggunaan obeng ketok


Kunci Sok

kunci sok segi 6 merupakan alat yang paling disukai. Hal tersebut dikarenakan kepala baut / mur dapat dipegang secara optimal oleh bagian dalam kunci sok, sehingga kunci dapat memegang baut / mur dengan baik dan dapat melindungi kepala baut dari kerusakan.
Kunci momen digunakan untuk mengencangkan baut dengan momen pengerasan yang sesuai dengan spesifikasi pabrik.

kunci sok segi enam


Kunci Ring

kunci ringJika kunci sok tidak dapat digunakan, pilihan kedua adalah kunci ring yang rata, seperti terdapat pada kunci kombinasi.
Penggunaan kunci ring offset tidak menguntungkan karena cenderung meluncur keluar kepala baut. Kunci tersebut digunakan pada posisi mur / baut yang khusus.

kunci ringKunci ring yang bercelah juga disebut kunci nipel, karena hanya digunakan untuk melepas dan memasang nipel saluran (hidroulik rem dan kopling, system injeksi Diesel).
Kunci pas hanya dipakai, jika penggunaan kunci lain tidak memungkinkan, misalnya untuk menahan mur kontra atau untuk mempercepat pelepasan atau pengencangan baut / mur yang sudah kendor.
Kunci kuno yang disebut kunci Inggris ini harus dihindari penggunaannya, karena akan merusak baut / mur.








TUJUAN PEMELIHARAAN PERAWATAN KENDARAAN

Artikel ini masih merupakan KONSEP dari Perawatan Kendaraan



Secara umum, tujuan dilakukannya perawatan adalah agar:

  • Kendaraan selalu dalam keadaan optimal
  • Biaya operasional menjadi lebih hemat
  • Menjaga keamanan dan keselamatan pengguna maupun orang lain
  • Kinerja dan kenyamanan yang optimal

Selalu Optimal

Kapanpun dan dimanapun kendaraan akan digunakan, kendaraan selalu siap dioperasikan. Kendaraan membantu kelancaran transportasi orang maupun barang. Dengan kondisi selalu siap, kendaraan merupakan faktor yang menguntungkan, bukan merugikan. Apalagi kalau dikaitkan dengan kepentingan bisnis, kendaraan sangat berpengaruh terhadap kelancaran bisnis.

Biaya operasional yang hemat

Semakin lengkap dan teliti servisnya, semakin panjang umur kendaraan dan akhirnya semakin rendah biaya operasional kendaraan tersebut.

Keamanan dan Keselamatan


Semakin teliti perawatan kendaraan, maka keamanan dan keselamatan operasi kendaraan akan semakin pasti dan terjamin.
Banyak pekerjaan kontrol dan diagnosa yang harus dilakukan pada servis kendaraan. Kelalaian pada pengontrolan akan menaikkan jumlah resiko gangguan dan kerusakan yang tidak dapat diperkirakan. Penting untuk diketahui bahwa kekurangan pekerjaan pengontrolan pada saat servis kendaraan dapat mengakibatkan kecelakaan yang serius, minimal kendaraan bias mogok di tengah perjalanan.

Kinerja Optimal

Hanya kendaraan yang dirawat dengan baik yang dapat menampilkan unjuk kerja dan kenyamanan yang optimal.


Selanjutnya : Alat alat, kunci yang digunakan untuk perawatan atau servis

Jangka Waktu Perawatan Kendaraan Bermotor

Jangka Waktu Servis - Perawatan Kendaraan

Tips Otomotif - Untuk menjaga kondisi dari kendaraan, kita perlu secara berkala merawatnya. Perawatan atau servis tentu saja tidak dilakukan satu tahun sekali, setiap kendaraan pasti punya jangka waktu tersendiri tergantung dari tipenya.

Perhatikan spesifikasi kendaraan dari pabrik pembuatnya. Hal ini dapat diketahui dari Buku Manual / Perhatian atau informasi lewat komputer yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat kendaraan, yang berisi Perhatian cara mempersiapkan, menggunakan dan merawat kendaraan.

secara umum, kendaraan akan diservis berdasarkan beberapa persyaratan berikut:

Berdasarkan Operasional Kendaraan yg Normal

Servis Kecil

Servis ini dilakukan setelah kendaraan menmpuh jarak antara 5000 - 10000 km

Servis Besar

Dilakukan setelah kendaraan menempuh jarak perjalanan sejauh 10000 - 20000 km atau minimal sekali pertahun

Berdasarkan Penggunaan yg Berat - Khusus

Jika kendaraan dioperasikan pada kondisi yang berat,misalnya pada daerah yang berdebu, berlumpur, jalan yang kasar, daerah pegunungan atau pantai laut, maka jangka waktu pemeliharaan/perawatan/servis berkala menjadi lebih pendek dibandingkan dengan pemeliharaan/perawatan/servis berkala kendaraan yang dioperasikan dalam kondisi normal. Sebagai contoh pada kendaraan yang dioperasikan pada daerah yang berdebu, saringan udara perlu dibersihkan lebih sering. Juga apabila kendaraan sering berjalan pada yang jalan jelek, komponen casis kendaraan harus dirawat dan diperiksa lebih sering. Demikian juga setelah kendaraan melintasi / menyelam dalam air, casis kendaraan dan bantalan roda harus dilumasi lagi dengan pelumas / vet yang baru, karena air dapat masuk pada tempat-tempat yang dilumasi dengan vet.

Penggunaan kendaraan berat


Langkah dalam Perawatan Kendaraan

Tahap - tahap Pelaksanaan Perawatan/Servis

Tips Otomotif - Sebelum melaksanakan pekerjaan, informasi pertama yang diterima seorang mekanik adalah kepastian pekerjaan apa yang harus dilakukan. Dalam hal ini, pekerjaan yang akan dikerjakan adalah servis kendaraan. Pelaksanaan servis akan menjadi lancar, kalau kita mengikuti tahap-tahap pekerjaan secara logis dan teratur, sebagai berikut :

Tahap Persiapan


  • Tentukan siapa mekanik yang harus mengerjakan dan siapa yang mengontrol.
  • Catatlah data kendaraan pada form / lembaran daftar pekerjaan servis.
  • Siapkan buku manual, yaitu untuk mencari data-data penyetelan untuk kendaraan yang akan dikerjakan dan cara-cara menservis / merawat.
  •  Siapkan tempat kendaraan, tempat kerja harus bersih.
  •  Siapkan peralatan servis yang lengkap dan teratur.
  • Siapkan bak-bak untuk menempatkan komponen-komponen yang akan dilepas dari kendaraan. Hal ini untuk mempermudah pemasangan kembali dan pengontrolan kelengkapan komponen.
  • Tempatkan kendaraan sesuai tempat yang telah disediakan

Tahap Pelaksanaan Pekerjaan


  • Jika terjadi kerjasama antara beberapa orang mekanik, tugas-tugas perlu dibagikan dengan jelas.
  • Cuci ruang mesin kendaraan, setelah memeriksa kebocoran cairan pada mesin secara visual ( air, bensin dan oli ).
  • Ikutilah daftar pekerjaan tahap demi tahap atau sesuai dengan Standar Operation Procedure (SOP). Pekerjaan yang telah selesai harus diketahui atau ditandatangani oleh orang atau supervisor yang bertanggungjawab atas pekerjaan

Tahap Pengecekan dan Kontrol Akhir

  • Kontrol terlebih dahulu, apakah tidak ada alat yang tertinggal di dalam kendaraan atau ruang mesin
  • Cek dengan cermat pengikatan, sambungan-sambungan dan kebocoran pada bagian-bagian yang telah dikerjakan.
  • Kontrol kembali batas permukaan cairan pada mesin (oli dan air).
  • Kontrol unjuk kerja mesin yang telah diservis sesuai dengan SOP.
  • Selesaikan catatan-catatan pada lembaran daftar pekerjaan, misalnya uraian pekerjaan, waktu penyelesaian pekerjaan, bahan yang digunakan dan harga / biaya pekerjaan perawatan.

Tahap Pembersihan dan Penyerahan Kendaraan

  • Kendaraan harus keluar bengkel lebih bersih dan harum daripada waktu masuk. Jangan lupa membersihkan bagian-bagian dalam kendaraan yang telah diraba, misalnya pegangan pintu, stir / roda kemudi, tuas rem tangan, tangkai transmisi, tempat duduk dsb.
  • Kendaraan yang telah dikontrol dan dipastikan baik, bersih dan harum, siap diberikan kembali kepada pelanggan. Ingatlah pepatah Jika hal yang terakhir itu baik, maka semua hal yang telah terjadi sebelumnya akan menjadi baik.
  • Bersihkan alat dan tempat kerja.